MATHEMATICS

Senin, 30 September 2013

September 30, 2013







Solution at the bottom of this page.
Like this problem? Try our Contest Problem Book series!







Curriculum Inspirations is a collection of resources for Middle and High School Math Teachers that demonstrate practical ways to engage students in the lively exploration of mathematics and mathematical thinking using problems from America’s longest-running and most successful mathematics competition. Developed by James Tanton, these resources include Ten Problem Solving Strategy Essays and Curriculum Bursts.










Jumat, 27 September 2013

New Book: Quick tips on Vedic Maths Quiz by V.G.Unkalkar

This new book titled 'Quick tips on Vedic Maths Quiz' just came in from Prof. Viswanath Unkalkar in Bangalore.

This book has about twelve chapters with loads of examples and is very useful for candidates appearing for competitive examinations.


September 27, 2013





Solution at the bottom of this page.
Like this problem? Try our Contest Problem Book series!







Curriculum Inspirations is a collection of resources for Middle and High School Math Teachers that demonstrate practical ways to engage students in the lively exploration of mathematics and mathematical thinking using problems from America’s longest-running and most successful mathematics competition. Developed by James Tanton, these resources include Ten Problem Solving Strategy Essays and Curriculum Bursts.













Kamis, 26 September 2013

September 26, 2013





Solution at the bottom of this page.
Like this problem? Try our Contest Problem Book series!







Curriculum Inspirations is a collection of resources for Middle and High School Math Teachers that demonstrate practical ways to engage students in the lively exploration of mathematics and mathematical thinking using problems from America’s longest-running and most successful mathematics competition. Developed by James Tanton, these resources include Ten Problem Solving Strategy Essays and Curriculum Bursts.











Rabu, 25 September 2013

Lecture of Sanjeev Kumar Taneja under Mathematics Village


Students view regarding Teaching under Mathematics Village


Teachers view regarding Teaching under Mathematics Village


Teachers view regarding Teaching under Mathematics Village


Berfilsafat : Mengolah Pikir, Mengolah Rasa, Mengolah Hidup

“Berfilsafatlah dengan segenap jiwa ragamu. Itulah maka sebenar-benar filsafat adalah refleksi hidupmu sendiri.” (Prof. Dr. Marsigit, M.A.) 

Acapkali ketika mendengar istilah ‘filsafat’ serta merta orang mengaitkannya dengan berpikir tingkat tinggi, beretorika atau hal-hal yang sulit dipahami dengan akal pikiran yang biasa. Akibatnya seringkali orang lebih cenderung menghindari ‘filsafat’. Hal ini tidak lepas dari kecenderungan kebanyakan orang yang tidak mau bersusah payah untuk berpikir tentang sesuatu secara mendalam. Orang cenderung memilih sesuatu yang instan dan pragmatis, tidak mau repot-repot bahkan sekedar untuk mempertimbangkan pilihannya. 

Mengapa berfilsafat itu penting? 
Berfilsafat itu berolah pikir. Ini berarti menggunakan segenap akal budi dan pikiran dalam memandang segala sesuatu. Oleh karenanya berfilsafat itu sebenarnya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sejauh manusia membutuhkan pencerahan hidup yang dituntun terang akal budi, maka filsafat akan selalu dibutuhkan oleh manusia. Sebenarnyalah filsafat adalah kehidupan itu sendiri. Filsafat akan menyerta dalam setiap kehidupan manusia. Filsafat akan menuntun manusia untuk berpikir dan berefleksi secara mendalam untuk menemukan makna terdalam hidup – hakekat hidup dan kehidupan itu sendiri. Maka benarlah apa yang disampaikan Prof. Dr. Marsigit M.A. bahwa sebenar-benar filsafat adalah refleksi hidup manusia itu sendiri. 

Bagaimanakah berfilsafat yang benar itu? 
Menurut Prof. Dr. Marsigit M.A. berfilsafat yang benar dan terarah adalah berfilsafat sesuai dengan konteksnya. Cara setiap orang berfilsafat akan berbeda satu dengan yang lain, tergantung latar belakang orang yang bersangkutan. Tentu saja orang yang beragama Islam akan berbeda filsafatnya dengan orang Yahudi, berbeda pula dengan orang Kristiani. Filsafat orang yang tidak beragama berbeda dengan orang yang beragama. Cara orang dari suku Jawa berfilsafat tentu berbeda dengan orang yang bersuku Batak atau suku Sunda dan lain sebagainya. Dengan kata lain, orang berfilsafat dipengaruhi oleh konteksnya masing-masing. Filsafat itu merupakan olah pikir yang masih terbuka secara spiritual maupun non spiritual. Kiranya satu hal yang penting dalam berfilsafat adalah orang harus meletakkan spiritual sebagai fondasi atau dasar dan sekaligus muara dalam berfilsafat. Setinggi-tingginya pengembaraan pikiran dalam berfilsafat tetap masih dalam kerangka berspiritual. Bagaimanapun di atas langit filsafat masih ada langit spiritual. Berfilsafat semestinya diarahkan agar manusia dapat semakin mudah menemukan Tuhan Sang Pencipta semesta, supaya manusia semakin dekat dan menyatu dengan Sang Hidup sendiri. Find God in all things, demikian seperti disampaikan oleh St Ignatius Loyola salah seorang pujangga gereja, pendiri ordo Jesuit. 

Kesadaran syarat awal berfilsafat 
Seperti sudah disinggung di depan, filsafat akan menuntun manusia untuk berpikir dan berefleksi secara mendalam untuk menemukan makna terdalam – hakekat tentang sesuatu hal. Untuk bisa memahami hakekat tentang sesuatu hal, manusia harus mempunyai kesadaran akan sesuatu hal tersebut. Oleh karenanya syarat awal berfilsafat adalah kesadaran. Untuk menggapai hakekat, manusia harus mampu meletakkan segenap kesadarannya di depan mereka. Agar dapat menyadari tentang hakekat-hakekat itu, manusia harus menerjemahkan dan diterjemahkan mereka dan dirinya dalam ruang dan waktu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi dengan diri sendiri secara mendalam lewat membaca, berpikir secara mendalam, merenung, berefleksi, berkontemplasi. 
          Memiliki kesadaran berarti mempunyai orientasi akan ruang dan waktu. Mengenal dimensi ruang dan waktu. Di dalam berfilsafat manusia melakukan berbagai eksperimen dengan melakukan manipulasi–manipulasi ruang dan waktu. Mengetahui ruang dengan waktu dan waktu dengan ruang. Dalam filsafat ada permaianan ruang dan waktu. Namun demikian dalam filsafat tetaplah menghargai sopan dan santun terhadap ruang dan waktu. 

Bahasa filsafat – bahasa analog 
Filsafat itu penjelasan! Dalam filsafat kadang yang penting bukan jawabannya, tapi penjelasannya. Sebagai contoh, atas pertanyaan dari mana asalmu? Kita bisa menjawab berasal dari masa lalu, pun bisa menjawab berasal dari masa depan. Sejauh bisa menjelaskan, maka jawaban yang manapun benar. Untuk dapat menjelaskan dengan baik, manusia membutuhkan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah dipahami. Sayangnya, bahasa manusia itu sakit - mempunyai kelemahan, tidak bisa digunakan untuk mengungkapkan semua hal. Penyakit kebahasaan ini tidak lepas dari kekurangan dan ketidaksempurnaan manusia di dunia. Untuk mengatasi keterbatasan ini, maka filsafat menggunakan bahasa analog. Bahasa analog dipandang mampu mengkomunikasikan unsur-unsur dalam dimensi yang berbeda. Budaya manusia menjadi berkembang karena bahasa analog. Sebagai contoh mantan adalah bahasa analognya bekas. Tentu kita tidak pas jika menyebut presiden yang tidak lagi menjabat misalnya dengan bekas presiden, tetapi kita akan menyebut sebagai mantan presiden. Demikianlah, bahasa dimensi atas digunakan untuk bahasa dimensi rendah tidak cocok, pun sebaliknya. Jika demikian yang terjadi maka hidup tidak akan selaras. Oleh karena itu bisa dikatakan bahasa analog dapat membangun keselarasan dalam hidup. Kerapkali banyak hal lebih mudah dijelaskan dengan bahasa analog agar mudah dimengerti dan dipahami. Kisah pengajaran Yesus kepada para muridnya seperti diwartakan dalam kitab Injil banyak disampaikan dengan perumpamaan-perumpamaan – dengan bahasa analog. Karena dengan begitu ajaranNya bisa dikomunikasikan dalam berbagai dimensi yang berbeda. 
       Akhirnya, berfilsafat itu mempunyai daya bongkar dan daya dobrak yang luar biasa terhadap segala macam kemapanan, baik kemapanan pemikiran dan kemapanan-kemapanan yang lain, bahkan kemapanan hidup. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa berfilsafat sering dihindari, sebab orang tidak mau terusik dari zona mapannya. Dan ketika orang berhenti berfilsafat maka sebenarnya kehidupan itu mandeg! Karena itu berarti orang berhenti berpikir, berhenti berefleksi – berhenti merenung seperti gunung di kedalaman kontemplasi. Lantas apa artinya hidup? Bukankah hidup yang tidak pernah direfleksikan tidak layak untuk dihidupi?@ 

Sriyanta 
Mahasiswa PPs UNY 
Pendidikan Matematika Kelas B 
NIM 13709251034

September 25, 2013






Solution at the bottom of this page.
Like this problem? Try our Contest Problem Book series!







Curriculum Inspirations is a collection of resources for Middle and High School Math Teachers that demonstrate practical ways to engage students in the lively exploration of mathematics and mathematical thinking using problems from America’s longest-running and most successful mathematics competition. Developed by James Tanton, these resources include Ten Problem Solving Strategy Essays and Curriculum Bursts.











Selasa, 24 September 2013

Reading Challenge: The Road to Reality

The Road to Reality. A complete guide to the laws of the universe.

Prior to my more serious interests in Mathematics I challenged myself to read Goedel, Escher, Bach. Not an easy task if you aren't familiar with musical theory at all. It took me about six months to complete the book. Of course I was in doubt if I really understood it all ( I didn't, not sure if I do know, even after M381 Mathematical Logic, but math grows on you ). Anyway, I have been told that The Road to Reality by Roger Penrose is a book of similar importance as GEB. With it's 1100+ pages it's a challenge alright.


I intend to read it while commuting. Who says commute time can't be made productive? Clearly this is a self-motivating post ;-), but an announcement of a log as well. Sort of a summary of the book in parts. More later. I completed one chapter sofar or 25 pages which is less than 3%.

The Big LaTeX discussion

Although it is perfectly acceptable to handwrite your TMAs at the beginning of every course someone starts the "Big Latex Discussion" again.

It's usually a nerd that starts off by listing the irrelevant but impressive specs of his ( not often her ) hardware, or bloats how much computing know how he has ( part-time math students often work in IT ). He then announces that he 'is going to make his TMAs in LaTeX.

Wow. Jaws dropping. Not.

Not often he also provides us with a list of software artefacts required, version numbers included. Nerdy but deep in the autistic spectrum.

I haven't decided how I'll produce my TMAs this time. I see three options. Hand-written, LaTeX typeset or (new!) handwritten but digitally stored in vector graphics format.

LaTeX became a problem ( pita ) for me in the past when I had to add drawings and stuff. Making and including mathematical drawings in LaTeX is not trivial. Besides it is a major distraction, while you should be thinking about math you are figuring out how some latex drawing package works. Serious waste of time.

Since you can draw on a tablet, store it in SVG and thus manipulate it any way you want, doing the formulas in LaTeX and the drawings 'by hand' is probably the route I take.


Since I do Android work Eclipse became more or less my IDE of (only) choice so I'll give TeXlipse with PDF4Eclipse a try.

September 24, 2013





Solution at the bottom of this page.
Like this problem? Try our Contest Problem Book series!







Curriculum Inspirations is a collection of resources for Middle and High School Math Teachers that demonstrate practical ways to engage students in the lively exploration of mathematics and mathematical thinking using problems from America’s longest-running and most successful mathematics competition. Developed by James Tanton, these resources include Ten Problem Solving Strategy Essays and Curriculum Bursts.










Senin, 23 September 2013

Best Team Work


September 23, 2013





Solution at the bottom of this page.
Like this problem? Try our Contest Problem Book series!







Curriculum Inspirations is a collection of resources for Middle and High School Math Teachers that demonstrate practical ways to engage students in the lively exploration of mathematics and mathematical thinking using problems from America’s longest-running and most successful mathematics competition. Developed by James Tanton, these resources include Ten Problem Solving Strategy Essays and Curriculum Bursts.










Minggu, 22 September 2013

Article: The Hindu: At ease with Numbers


This just came in @ The Hindu

http://www.thehindu.com/todays-paper/tp-features/tp-educationplus/at-ease-with-numbers/article5157587.ece

Jumat, 20 September 2013

September 20, 2013




Solution at the bottom of this page.
Like this problem? Try our Contest Problem Book series!







Curriculum Inspirations is a collection of resources for Middle and High School Math Teachers that demonstrate practical ways to engage students in the lively exploration of mathematics and mathematical thinking using problems from America’s longest-running and most successful mathematics competition. Developed by James Tanton, these resources include Ten Problem Solving Strategy Essays and Curriculum Bursts.









Kamis, 19 September 2013

Elegi Menggapai Hakekat

Oleh: Marsigit

Subyek penanya:
Wahai hakekat, siapakah sebenarnya dirimu itu? Dimana tempat tinggalmu? Bagaimana aku mengenalmu? Seperti apa ciri-cirimu?



Hakekat:
Aku adalah paling dalam dan paling luas. Tempat tinggalku tidak menentu. Aku terkadang di dalam dirimu, tetapi terkadang di luar dirimu.

Subyek penanya:
Jika engkau paling dalam dan paling luas, bagaimana aku bisa mengenalmu?

Elegi Menggapai Dasar Gunung Es

Oleh: Marsigit

Pelaut:
Dengan perahuku ini, aku sedang mengarungi laut. Anehnya, laut serasa tidak bertepi. Aku juga tidak melihat cakrawala. Aku tidak melihat pulau-pulau. Aku juga tidak melihat perahu lainnya. Tetapi di sana-sini aku melihat banyak puncak gunung es. Semakin aku cermati, semakin tampak banyak gunung-gunung es itu di laut. Aku penasaran. Maka aku ambil kaca pembesar. Subhanallah

Elegi Memahami Elegi

Oleh Marsigit

Mahasiswa:
Aku jengkel, aku marah, aku tak peduli, aku tersinggung...

Dosen:
Sebentar apa masalahnya? Mengapa anda bersikap demikian?



Mahasiswa:
Ah Bapak tak perlu berpura-pura. Kan segala macam persoalan yang membuat Bapak sendiri.

Dosen:
Lho kenapa, emangnya apa salahnya Elegi?

Mahasiswa:
Setelah membaca Elegi dan mengikuti kuliah Bapak saya jadi pusing. Konsep pemikiranku

Elegi Wawancara Orang Tua Berambut Putih

Oleh Marsigit

Wartawan:
Apa yang engkau maksud elegi?



Orang tua berambut putih:
Elegi itu adalah nyanyian susah

Wartawan:
Kenapa engkau gunakan elegi sebagai judul setiap karangan bebasmu?

Orang tua berambut putih:
Untuk menggambarkan betapa susahnya memahami isi karyaku itu.

Wartawan:
Kenapa engkau buat elegi-elegi?

Orang tua berambut putih:
Elegi adalah salah satu cara yang aku gunakan

Elegi Jebakan Filsafat

Oleh Marsigit

Subyek:
Wahai sesuatu. Aku sedikit merasakan ada sesuatu di hadapanku. Siapakah dirimu itu.



Jebakan:
Aku adalah jebakan. Sesungguhnya aku adalah jebakan filsafat. Sesuai dengan hakekat filsafat, maka aku sangatlah halus, lembut dan tersembunyi. Hanya orang-orang tertentu aku perkenankan untuk menemuiku. Itupun dengan syarat-syaratnya yang sangat ketat.

Subyek:
Aku belum jelas

Elegi Menggapai Ada

Oleh Marsigit

Ada:
Wahai orang tua berambut putih, aku ingin bertanya kepadamu siapakah diriku itu. Kenapa aku disebut ADA. Bilamana aku itu disebut ada.

Orang tua berambut putih:
Ada banyak sifatmu itu. Tetapi aku dapat menyatakan bahwa ADA adalah kenyataan. Aku dapat menyebut engkau sebagai ada jika engkau itu nyata.



Ada:
Bagaimana aku atau orang lain selain diriku mengetahui bahwa aku

Elegi Menggapai Penampakkan

Oleh Marsigit

Penampakkan benda-benda:
Besar, kecil, panjang, pendek, ......


...... indah, buram, hijau, jauh, dekat, terang, gelap, lembut, kasar, solid, terpecah, tetap, berubah, terus, terputus, berputar, bergoyang, tertutup, terbuka, terkunci, rapat, jarang, cepat, lambat, licin, tenggelam, terapung, tertumpuk, tergeletak, kuat, lemah, panas, dingin, baru, lama, modern, klasik, teratur,

Elegi Seorang Guru Menggapai Kesempatan

Oleh: Marsigit
Guru menggapai kesempatan berada di persimpangan jalan:
Di persimpangan jalan inilah aku mempunyai kesempatan, tetapi ketika datang kesempatan itu ternyata dia bersifat jamak. Ada kesempataku berbelok ke kiri, ke kanan, serong kiri, serong kanan, berbalik tetapi juga bisa terus jalan lurus. Anehnya, ada pula kesempatanku untuk ragu-ragu bahkan diam doing nothing. Maka satu-satunya

Elegi Pemberontakan Para Logos

Oleh Marsigit

Hati:
Aku sedang menyaksikan para logos mulai beraktivitas. Beberapa diantara mereka beraktivitas sesuai batas-batasnya, tetapi aku melihat sebagian diantara mereka mulai melampaui batas-batasnya. Aku ingin mengetahui apa sebetulnya yang terjadi pada logos-logos itu. Wahai para logos, apakah yang terjadi pada dirimu sehingga engkau kelihatan gelisah serta ada diantara engkau malah

Elegi Wancara dengan Dr Marsigit, MA bidang Pendidikan



Wawancara oleh  http://www.whohub.com/marsigit

by Marsigit 




EDUCATION








What subjects do you teach? What types of students do you
have?

Mathematics Education
Philosophy of Mathematics Education


Epistemology
Psychology of mathematics education
Research on mathematics education
English for mathematics education
Method of teaching learning of mathematics
Philosophy

Elegi Memahami Sang Kanopi

Oleh Marsigit

Precil:
Wah untung ada selembar daun padi ini. Jika tidak ada daun ini, pasti saya sudah ditelan oleh si Ular Kecil itu. Dia tidak mengetahui bahwa saya ada di sebalik daun padi. Hemm..jadi..selembar daun padi ini telah menyelamatkan nyawaku.



Ular Kecil:
Wah untung ada selembar daun padi ini. Jika tidak ada daun ini, pasti saya sudah ditelan oleh si Buaya Kecil itu. Dia tidak

Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK

Oleh Marsigit

Paralogos:
Heem...tertegun aku menyaksikan kelakuan sang Bagawat dan Orang Tua Berambut Putih. Dia tidak menyadari bahwa Paramitos selalu berusaha mencelakakannya. Apa haknya Bagawat dan Orang Tua Berambut Putih sok mengatur dunia dan pemberi ilmu. Inilah buktinya sekarang telah tertangkap ada seorang Ilmuwan Plagiat dan tertangkap banyak Guru Pemalsu PAK. Pilu hatiku menyaksikan

Elegi Menggapai Sastra

Oleh Marsigit

Petunjuk:
Salah satu cara memahami Elegi Menggapai Sastra ini adalah janganlah dipaksakan untuk memahami jikalau dirasakan sulit, karena tujuan dari elegi ini memang bukan untuk memperoleh pemahaman pembaca tentang elegi ini, sampai saatnya dibuka misterinya oleh penulisnya. 


Salah satu tujuannya adalah agar memberikan referensi bahwa jika kita berkehendak maka kita dapat

Elegi Purusa Arkitektonia

Oleh Marsigit

Ampara:
Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa kini aku Ampara memperoleh mandat untuk berada dan mengada. Maka akulah setinggi-tinggi kuasa di Purusa Arkitektonia ini. Atau aku dapat mengatakan bahwa diriku itulah sebenar-benar subyek di sini. Tetapi keperluanku tidak hanya berada saja; aku juga perlu mengada.


Agar aku bisa mengada maka aku akan melakukan pemetaan ke dalam diriku

Elegi Pemberontakan Stigma

Oleh Marsigit

Rakata:
Wah gawat benar situasinya. Aku tidak suka keadaan yang demikian. Terlalu benar perilaku si Ahilu. Semua orang memperbincangkannya. Masa tega-teganya dia ... bersikap anohi. Dia juga berpikir asonga. Dia juga bertindak arisa. Dia juga berbuat asopi. Dia juga berkata acongaet. Dia juga sedang antari. Dia sekarang bersama ajodi. Dia belum adatinga. Dia cenderung asoal. Lebih

Filsafat atau Sastra?

Oleh Marsigit

Berikut saya nukilkan sebuah pertanyaan dari Sdr Ahmad Mujahid;



Assalamu’aalikum Wr.Wb
Maaf bapak saya sebenarnya masih bingung apakah elegi ini sebuah refleksi dari pemahaman filsafat ataukah merefleksikan sebuah pemahaman tentang kesusastraan? Ataukah saya yang masih bingung batas kajian filsafat dengan batas kajian sastra, karena ketika saya membaca elegi ini ternyata dak

Elegi Kerajaan Stigma

Oleh Marsigit

Stigmaraja:
We ha ha he he... aku adalah si raja stigma. Hemmm...aku telah menyebar prajurit-prajurit stigma untuk mengembara ke seluruh dunia. Hanya satu tujuanku yaitu menguasai dunia ini. Siapapun yang menjadi penghalang diriku maka dia aku anggap musuh. Maka dengan segenap cara, cara baik, cara buruk, cara licik, adu domba, peperangan, fitnah, apapun akan aku tempuh demi

Jargon Pertengkaran Tradisional dan Inovatif

Jargon Pertengkaran Tradisional dan Inovatif

Oleh Marsigit

Orang tua berambut putih:
Hemm indah betul dunia itu. Semakin diungkap semakin banyak pula yang tidak aku tahu. Kenapa aku tidak bisa istirahat? Ancamannya adalah mitos.


Tetapi diperbatasan sana aku telah menemukan bahwa mitos itu logos, dan logos itu mitos, tidak itu iya dan iya itu tidak, awal itu akhir dan akhir itu awal, berubah

Elegi Jejaring Stigma

Oleh Marsigit

Awama:
Haha..hehe..haha..hehe. Ternyata nikmat itu tidak harus karena makan, minum atau uang.



Praktika:
Wahai Awama, bolehkah aku tahu apa yang menyebabkan engkau merasa nikmat bukan karena makan, minum atau uang.

Awama:
Kata orang sekarang lagi banyak stigma.

Praktika:
Apakah stigma itu?

Awama:
Aku sendiri tidak tahu. Tetapi kata orang yang membuat aku merasa nikmat itu

Elegi Membongkar Mitos Teori Kemampuan Otak

Oleh Marsigit

Cantraka:
Wahai sang Bagawat...aku ingin bertanya apa pendapatmu tentang teori kemampuan otak. Otak Kiri, otak Kanan, dan Otak Tengah?



Bagawat:
Aku masih meragukan pertanyaanmu? Pertanyaanmu itu termasuk jenis menguji atau pertanyaan sungguh-sungguh?

Cantraka:
Lho ini pertanyaan sungguh-sungguh. Aku sungguh-sungguh dibuat bingung dengan teori belajar Otak Kiri, Otak Kanan dan

Jargon Pertengkaran Standar dan Proses

Oleh Marsigit

Orang tua berambut putih:
Hemm indah betul dunia itu. Semakin diungkap semakin banyak pula yang tidak aku tahu. Kenapa aku tidak bisa istirahat? Ancamannya adalah mitos. Tetapi diperbatasan sana aku telah menemukan bahwa mitos itu logos, dan logos itu mitos, tidak itu iya dan iya itu tidak, awal itu akhir dan akhir itu awal, berubah itu tetap dan tetap itu berubah, standar itu

Jargon Para Subyek

Oleh Marsigit

Jargon:
Wahai para subyek, apa yang engkau ingin katakan kepadaku? Kenapa engkau datang berbondong-bondong kepadaku? Siapa sajakah engkau itu?


Para Subyek pembuat:
Kenalkan wahai jargon, aku adalah para subyek. Aku adalah para subyek dari golongan para pembuat.
Aku itu meliputi para pembuat tugas, pembuat mandat, pembuat amanah, pembuat kewajiban, pembuat aturan, pembuat obyek,

Jargon Para Obyek

Oleh Marsigit

Jargon:
Wahai para obyek, apa yang engkau ingin katakan kepadaku? Kenapa engkau datang berbondong-bondong kepadaku? Siapa sajakah engkau itu?


Para obyek pembuat:
Kenalkan wahai jargon, aku adalah para obyek. Aku adalah para obyek dari golongan para obyek pembuat.
Aku itu meliputi para obyek pembuat tugas, obyek pembuat mandat, obyek pembuat amanah, obyek pembuat kewajiban, obyek

Jargon Kebaikan dan Keburukan

Oleh Marsigit

Orang tua berambut putih:
Hemm indah betul dunia itu. Semakin diungkap semakin banyak pula yang tidak aku tahu. Kenapa aku tidak bisa istirahat? Ancamannya adalah mitos.


Tetapi diperbatasan sana aku telah menemukan bahwa mitos itu logos, dan logos itu mitos, tidak itu iya dan iya itu tidak, awal itu akhir dan akhir itu awal, berubah itu tetap dan tetap itu berubah. Tetapi aku

Elegi Pemberontakan Patung Filsafat

Oleh Marsigit

Pengikut Patung Filsafat:
Wahai logos, ketahuilah bahwa kami semua adalah pengikut Patung Filsafat.


 Kami itu meliputi pengikut contoh, pengikut tokoh, pengikut ide, pengikut slogan,pengikut nasehat, pengikut bijaksana, pengikut disiplin, pengikut pembimbing, pengikut pemimpin, pengikut informasi, pengikut dermawan, pengikut kebaikkan, pengikut keamanan, pengikut koordinator,

Jargon Pengakuan Subyek Belajar Filsafat

Berikut saya tampilkan sebuah jargon pengakuan Meina Berlianti, seorang subyek belajar filsafat. Semoga contoh ini akan membuka wacana kita mengungkap jargon.


Perjalananku Mempelajari Filsafat:
(Oleh Meina Berlianti)

Awalnya aku tak menyangka aku akan belajar filsafat di bangku kuliah. Padahal jurusan yang aku ambil sama sekali tak berhubungan dengan dunia filsafat. Tapi ternyata perkiraanku

Elegi Seorang Guru Menggapai Siswa

Oleh: Marsigit

BERANGKAT KE SEKOLAH

Guru menggapai siswa:
Ketika aku akan berangkat ke Sekolah, tidak seperti biasanya hari ini. Kenapa tiba-tiba di depan rumahku telah ada beberapa jalan baru, ada jalan yang lurus dan lebar, ada jalan yang sempit dan berkelok-kelok, ada jalan yang kelihatannya licin, ada jalan yang berbatu-batu.


Halaman rumahku juga tidak seperti biasanya, dia menjadi luas

Jargon Pertengkaran antara Subyek dan Obyek

Oleh Marsigit

Orang tua berambut putih:
Hemm indah betul dunia itu. Semakin diungkap semakin banyak pula yang tidak aku tahu. Kenapa aku tidak bisa istirahat? Ancamannya adalah mitos.


Tetapi diperbatasan sana aku telah menemukan bahwa mitos itu logos, dan logos itu mitos, tidak itu iya dan iya itu tidak, awal itu akhir dan akhir itu awal, berubah itu tetap dan tetap itu berubah, subyek itu

Elegi Menggapai Diri

Oleh Marsigit

Monolog diriku:
Setelah membaca banyak elegi, aku menjadi tidak yakin terhadap diriku sendiri, siapakah diriku itu sebenarnya?


Orang tua berambut putih datang:
Sebenar-benar dirimu itu, terserah ruangmu
Sebenar-benar dirimu itu, terserah waktumu
Sebenar-benar dirimu itu, terserah pengakuanmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah aktivitasmu.
Sebenar-benar dirimu itu, terserah

Elegi Seorang Hamba Menggapai Wajah

Oleh: Marsigit

Hamba menggapai wajah memulai perjalanannya:
Aku di sini akan dan sedang memulai perjalananku. Dalam mimpiku, perjalananku itu akan sangat jauh dan sangat melelahkan. Tetapi konon sangat menjanjikan dan berpengharapan. Walaupun sangat berbahaya dan menakutkan.


Konon dalam perjalananku aku harus berbekal jiwaku, berpegang pada jiwaku dan bertuju kepada jiwaku. Tidak hanya itu

Elegi Pemberontakan Para Sombong



Search Engine Submission - AddMe

Grow Your Twitter for free (add your profile here)

MATHEMATICS - UPDATE 2

MATHEMATICS - UPDATE 1

Online Visitors

Total Tayangan Halaman

PAGE RANK

Pengikut