Oleh Marsigit
Hingga selesai menulis Elegi Memandang Wajah Rasulullah dan juga setelah selesai pula membaca komen-komen dari pembaca semuanya, keadaan saya dapat digambarkan sebagai enggan pergi, enggan beranjak, baik pikiran-pikiranku, ucapan-ucapanku dan tulisan-tulisanku. Mulutku seakan terkunci tak mampu memproduksi kata-kata, dan tulisanku seakan berhenti karena ingin menghormati lengangnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar